Kabupaten Malang selama ini dikenal sebagai daerah dengan beragam destinasi wisata dan keindahan alam. Namun, dalam rangkaian Rihlah Ilmiah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy pada Rabu, 20 Desember 2023, para peserta diajak melihat sisi lain Kabupaten Malang yakni lembaga pendidikan unik yang diberi nama “Pesantren Rakyat”, berlokasi di Desa Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kunjungan ini sekaligus menjadi agenda silaturahmi antara civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan pengasuh pesantren tersebut.
Pesantren Rakyat yang berdiri sejak 28 Juni 2008 ini didirikan oleh Kyai Abdullah Sami, yang juga dikenal sebagai pendiri Aswaja Center Indonesia. Berangkat dari latar belakang kehidupan yang serba kekurangan, Kyai Abdullah membangun pesantren ini dengan tekad kuat dan dukungan masyarakat sekitar. Tujuan utama pendirian Pesantren Rakyat adalah memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak yang kurang mampu, sekaligus menciptakan lembaga pendidikan yang benar-benar berpihak kepada rakyat. Hingga kini, pesantren tersebut telah berkembang pesat dan menaungi ratusan santri dari berbagai daerah.
Sistem pembelajaran di Pesantren Rakyat dirancang tidak hanya berpusat di ruang kelas. Para santri juga diajak belajar di lingkungan sekitar pesantren sebagai bentuk pendekatan edukasi yang lebih natural dan kontekstual. Metode ini dinilai efektif untuk mengurangi kejenuhan sekaligus melatih kepekaan santri terhadap lingkungan. “Meskipun pesantren ini gratis, kualitas santri yang belajar di sini sangat luar biasa. Banyak lulusan jenjang SLTA dari Pesantren Rakyat yang berhasil lolos tes masuk berbagai perguruan tinggi negeri di Malang,” ungkap Anas, salah satu guru pengabdi di pesantren tersebut.
Lebih lanjut, Anas menjelaskan bahwa pendidikan di Pesantren Rakyat tidak hanya fokus pada ilmu agama. Para santri juga dilatih berbagai keterampilan hidup, seperti beternak, bercocok tanam sayur-sayuran, dan mengelola perikanan air tawar, termasuk budidaya lele dan mujair. Kegiatan tersebut dilakukan bersama warga sekitar sebagai bentuk kerja sama dan pemberdayaan masyarakat. “Dengan adanya kegiatan ini, para santri terbiasa hidup mandiri karena kebutuhan pangan mereka dapat dihasilkan dari peternakan, pertanian, dan perikanan yang dikelola sendiri. Tugas santri adalah merawat, mengelola, memasak, dan menjual hasil produksi demi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.
Dengan terlaksananya kunjungan ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih erat antara Fakultas Tarbiyah Universitas Ibrahimy dan Pesantren Rakyat, serta mampu memberikan inspirasi bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan nilai kepedulian, kemandirian, dan pemberdayaan masyarakat melalui dunia pendidikan.